Selasa, 03 Mei 2016

Beking Diri Adalah Sebuah Usaha



'Beking diri' adalah kosa kata melayu Manado yang berkonotasi negatif,  karena menggambarkan kelakuan, atau tingkah pola seseorang  yang kurang lazim/berlebihan, demi  mencari perhatian.
 
ini Edelweis, cewek gw yg paling tua
Walaupun pastinya bukan Olly Dondokambey,-Gubernur Sulut yang baru-  sebagai pencetus pertama istilah  ‘Beking diri’ ini, toh istilah tersebut  sudah menggerayangi  hingga dunia pemerintahan.  Yah, kalo ente ngga percaya, silahkan pakai istilah tersebut ke salah satu anggota Dewan yang terhormat.  Jangan kaget kalo ente dapet tatapan sadis, sinis, hingga ke testis.

Sampai tulisan ini dibuat, gue belom denger ada seseorang atau sebuah komuniti  yang mengklaim sebagai penemu ‘beking diri’  sebagaimana Pytagoras dengan teorinya.
Walau penilaian pada ‘beking diri’ sifatnya sangat subjectif , dan melibatkan perasaan suka atau tidak suka, tapi sering kejadian penilaian tersebut  ‘disepakati’ umum dari  gejala dan dampaknya.
 
ini Sakura, cewek bungsu gue
Sekumpulan cewek yang sama-sama mengagumi seekor cowok yang sama, bakalan menyematkan istilah ‘beking diri’ ke cewek lain yang bertingkah over manakala ada di dekat sang cowok idola.  Tapi mungkin penilaian ‘beking diri’ malah ngga terlintas di pandangan kelompok cowok  yang ngga punya kepentingan sama parade cari perhatian tersebut. Malah bisa aja kaum cowok justru menilainya sebagai sebuah ‘usaha’

---------------ooo-------------

Mereka yang pernah nonton sinetron ‘Gerhana’ pasti tau bang Poltak,-juragan minyak dari Medan-yang ternyata gaya ngomongnya ngga beda ketika dia berkiprah di panggung politik.  Ada yang menganggapnya lucu, tapi ngga sedikit yang merasa eneg sama tingkahnya, dan menilai bang Poltak sebagai tukang ‘beking diri’

Hidup adalah pilihan kan…..???

Dalam konteks ‘banyak jalan menuju Roma’ kan bisa aja kalo ‘beking diri’ merupakan salah satu rutenya.  Dan jalur tersebut pasti bukan jalur yang loe pilih, kalo loe ngerasa alergi tiap liat orang lain yang dalam pandangan loe lagi ‘beking diri’
 
Nah, ini Rini. Wanita yg udah ngasih gue 2 bunga
Padahal kalo kita mau jujur, dalam setiap tingkah orang lain yang kita anggap sebagai ‘beking diri,’ kan kita ngga di rugikan.  Mungkin cuma rasa ngga nyaman.  Dan untuk perasaan ngga nyaman yang kita alamin, harusnya para tukang ‘beking diri’ ngga harus bertanggung jawab.  Karena perasaan ngga nyaman tersebut hanyalah pergulatan perasaan kita sendiri.

Masa sih kita harus mendakwa facebooker yang doyan aplot foto di restaurant, bandara and foto bareng orang-orang top, cuma lantaran kita ngga nyaman nengoknya.

Mungkin kitanya yang harus berdamai sama diri sendiri, dan legowo untuk nrima bahwa ‘beking diri’ adalah sebuah usaha.